![]() |
sumber gambar: https://kaliopak.com/ |
This article discussed the depiction of the concept of "Manunggaling Kawula Gusti" in Sapardi Djoko Damono’s poetry. The concept of "Manunggaling Kawula Gusti" was discussed based on metaphors arised from diction and meaning of poetry. The discussion of the metaphor refered to the concept of the sign arisen in the structure of the poetry based on Carles Sanders Pierce’s concept of representament, object, and interpretant. In addition, how the signs relate to other texts and their relationship with the Javanese mysticism as part of the Islam-Javanese ideology were perused. Therefore, this article offers a comprehensive discussion of the "Manunggaling Kawula Gusti" concept that was embodied in the metaphor of divine love that was described through emptiness, emptiness, and oneness.
Artikel lengkap dapat diunduh pada tautan berikut
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
https://drive.google.com/file/d/1l27Hn0vk6hB02-A9ZXaw8vqGzqw55YsE/view?usp=sharing
Artikel ini sangat membantu untuk memperjelas makna makna yang ada dalam puisi SDD. Ternyata banyak sekali makna yang terkandung dalam karya mahaguru sapardi djoko damono ini termasuk yang saya suka adalah makna puisi yang tidak lepas dari sang pencipta Allah Swt.
BalasHapusArtikel yang sangat bagus dan bermanfaat dapat menyampaikan maksud dari puisi karya SDD tersebut, sehingga menambah pengetahuan, dalam penyusunan-pun sangat rapi.
BalasHapusArtikel yang luar biasa!
BalasHapusBagi ruang di dalam jiwa,
artikel ini adalah bagian yang paling saya suka.
Bagaimana metafora,
berhasil membawa cinta ilahi ke dalamnya.
Bagaimana kekosongan,
kehampaan, dan kemanunggalan;
justru dapat menjadi jalan,
dalam mendekat pada Tuhan.
Hal-hal yang tidak dapat digambarkan,
namun hanya dapat dirasakan.
Ainul hayat di keabadian alam semesta,
jatuh pada hamba yang menyatu dengan Tuhannya.
—va
Artikel yang berjudul manunggaling kawula gusti dalam puisi SDD sangat menarik perhatian saya untuk membaca sampai tuntas. Tentu saja dengan banyaknya pemahaman dan penjelasan yang sangat menarik inilah, tingkat konsentrasi mencintai tulisan bisa seutuhnya tercerna. Pembahasan dari berserah diri dan mendekatkan seutuhnya diri pada pencipta. Terlintas puisi SDD yaitu " mantra hari lahir." Makna puisi yang sebagian adalah rasa syukur dan pendekatan diri kepada tuhan. Kedekatan hamba dengan Tuhannya adalah salah satu bukti untuk mengutamakan pada siapa kita kembali. Artikel yang sangat baik untuk dibaca dan tentunya karya bapak Heri Isnaini sangat memukau.
BalasHapus