“Kau masih merokok, Sat? Jangan kau sakiti dirimu sendiri. Kesehatan itu penting, bukankah kau sudah berjanji akan berhenti merokok? Jangan-jangan kau pun masih tidur larut malam, ya? Kasihani badanmu, sayangi hidupmu, sudahlah, hidup normal saja”. Serentetan pertanyaan tidak juga membuat Satria menjawab. Dia bingung. Lidahnya kelu. Dia sangat mencintai kekasihnya. Dia akan berbuat apa saja untuk perempuan yang menyukai hujan itu. Dia sangat mencintainya. Cintanya tanpa syarat apapun. Tulus.
Tetapi, melarangnya merokok sangat keterlaluan juga, pasalnya dia dan rokok sudah menjadi sepasang kekasih jauh sebelum dia mengenal Ayu, perempuan yang dilahirkan hujan. Seperti biasa, percakapan mereka didominasi dengan diam. Hanya diamlah bahasa cinta mereka. Sepertinya, cinta tidak harus diungkapkan dengan kata-kata. Cukuplah perasaan dan hati yang bercakap-cakap dengan penuh rasa mengerti. Dan hujan, itu adalah tanda cinta mereka. Ayu, perempuan yang dilahirkan hujan dan Satria adalah isyarat tentang hujan itu.
Lengkapnya bisa baca dalam tautan berikut:
https://drive.google.com/file/d/1gvAvYLuOakZ03C5LEJFm3-To0IiVpDLp/view
Terima kasih yang sudah membaca cerpen ini
BalasHapusHalo Pak Heri Isnaini, Saya suka dan tertarik dengan cerpen ini, juga cerpen ini banyak kejutan di setiap paragraf selanjutnya, dan ada beberapa kalimat atau kata yang seperti punya nyawa nya tersendiri, membuat saya penasaran dan ingin tau lebih dalam tentang tokohnya.
BalasHapusdan akhir dari cerita pendek ini benar benar menyentuh hati, dan tidak di sangka Satria seorang lelaki yang selalu setia menunggu pujaan hati nya Ayu, menyusul Ayu menjadi Hujan seutuhnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlur cerita menarik, tokoh Satria: teguh pendirian, amanat: sesuatu yang berlebihan itu tidak baik
BalasHapusdi dalam cerpen tersebut tokoh satria seorang yang pintar hingga ia bisa meraih sarjana hukum, lalu tokoh satria juga memiliki sifat yg rela berjuang demi apa yg dia inginkan harus tergapai, akan tetapi dia memiliki sifat nekat dan gila dia akan melakukan apapun supaya bertemu dengan Ayu padahal Ayu sendiri di dalam cerpen tersebut dia sudah meninggal, akan tetapi Satria tetap tidak ikhlas bahwa Ayu sudah meninggal. amanat yg dapat diambil adalah kita harus mengikhlaskan takdir bahwa kematian tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. seseorang yg kita cintai akan menjadi kenangan, dan kenangan itu menjadi harta karun yang mahal bagi hidup kita
BalasHapusHalo Pak Heri Isnaini, saya setuju dengan Ayu bahwa kesehatan itu penting, mungkin Satria menyesal karna tidak menuruti larangan Ayu untuk tidak merokok yang akhirnya membuat dia mengidap penyakit paru paru.
BalasHapusJuga sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, menurut saya Satria terlalu berlebihan dalam mencintai Ayu, sampai akhirnya membuat dia menjalani kehidupan yang abnormal
Hallo pa Heri isnaini ,yang dapat saya ambil dari cerpen hujan untuk ayu, bahwa satria terlalu ambis dalam mencintai ayu sehingga tidak mementingkan diri sendiri yang sedang mengidap penyakit paru paru karena terlalu sering meroko.
BalasHapusMenurut saya cerpen ini memiliki cerita yang menarik sehingga saya terarik untuk membacanya lebih dalam. Setiap kata demi kata memiliki nyawa tersendiri ada yang membuat saya tertawa, bingung, menangis. Makna yang dapat saya ambil yaitu, jika kita menyukai seseorang janganlah berlebihan atau obsesi karena itu tidak baik seperti pada tokoh Satria terhadap tokoh Ayu.
BalasHapus"Hujan untuk Ayu" adalah sebuah karya yang menggugah dengan narasi yang kuat dan makna yang mendalam, menampilkan keindahan dan tragedi cinta dengan cara yang sangat puitis dan emosional.
BalasHapusCerpen tersebut sangat menarik dan menurut saya obsesi satria itu berlebihan dan bisa merusak dirinya sendiri seperti pada cerita diatas
BalasHapussetelah saya membaca cerpen diatas, menurut saya tokoh Satria ini memiliki kesetiaan cinta yang begitu dalam hingga menimbulkan halusinasi terhadap Ayu yang ia ibaratkan seperti air hujan. Dengan Satria mencintai Ayu dengan berlebihan, justru menimbulkan dampak terburuk bagi Satria yang membuat Satria pada akhirnya harus kehilangan nyawanya sendiri. Pesan yang dapat saya ambil dari cerpen diatas adalah selalu dengarkan nasihat baik seseorang, dan cintailah seseorang dengan sewajarnya.
BalasHapusHalo pak Heri Isnaini, menurut saya cerpen ini menarik perhatian pembaca setiap kalimat dan paragraf nya didasari oleh makna sehingga pembaca hanyut dalam cerpen tersebut. Amanat yang dapat saya ambil dari cerpen ini bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Lihatlah satria seorang Sarjana Hukum di desa cisupa yang dianggap pahlawan dan pemuda paling berhasil itu terlalu berlebihan dalam mencintai ayu, sehingga ia tidak mementingkan kesehatan nya yang mengidap penyakit paru-paru karena sering kali merokok.
BalasHapusSetelah saya membaca cerpen tersebut ,Mnurut saya cerpen "Hujan untuk Ayu" merupakan sebuah karya yang menarik dan menggugah perasaan.
BalasHapusAlur cerita yang disajikan juga sangat menarik dan penulis berhasil membangun kejutan kejutan yang tak terduga membuat saya penasaran untuk terus membacanya.
Cerpen "Hujan untuk Ayu" menggambarkan kekuatan cinta yang sangat mendalam dari Satria untuk Ayu. Cerpen ini membuat saya sebagai pembaca membayangkan mengenai penggambaran hujan sebagai perwujudan Ayu yang ternyata itu merupakan bentuk cinta, kerinduan, dan kehilangan Ayu di bayangan Satria. Amanat dari cerpen ini seharusnya kita mencintai seseorang dengan secukupnya, tidak berlebihan, karena cinta yang berlebihan bisa menghancurkan seseorang, seperti Satria yang sangat mencintai Ayu sehingga mengabaikan kesehatannya dan secara tidak langsung menyakiti diri sendiri.
BalasHapusceritanya menarik karena memiliki plot yang tida saya duga sebelumnya, memiliki latar belakang yang jelas yaitu seperti kondisi psikologis pada tokoh Satria. Memiliki banyak kata yang baru saya ketahui sehingga membuat saya tertarik untuk mencari tahu apa arti dari kata tersebut serta amanat yang dapat saya ambil adalah sewajarnya saja jika mencintai seseorang karena jika berlebihan diri sendiri lah yang akan merasa rugi
BalasHapusCerpen ini benar-benar menghipnotis saya dari awal hingga akhir.Alur ceritanya yang penuh teka teki dan plot yang dipintal dengan cerdik membuat buku ini sulit ditebak.Saya terus menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya.Saya suka keindahan bahasa dan imajinasi penulis dalam menciptakan suasana yang terjadi.Cerpen ini juga mengajarkan pelajaran berharga tentang bagaimana cara kita menyikapi sesuatu dengan sewajarnya dan lebih perhatian terhadap diri sendiri.
BalasHapusCerpen ini sangat memotivasi saya untuk bisa menghargai nasehat seseorang yang menyayangi kita. Dalam cerita tersebut, Satria bingung karena Ayu melarangnya untuk merokok. Padahal merokok adalah kebiasaan Satria yang sudah melekat pada dirinya sebelum mengenal Ayu. Padahal Satura juga harus memikirkan kesehatannya sendiri. Saya menyukai cerita ini karena alurmya yang membuat kita harus berfikir lebih kritis dan endingnya susah ditebak.
BalasHapusCerita yang sangat menarik,namun tidak patut dicontoh karena menurut saya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik apalagi obsesi terhadap orang lain
BalasHapus-nelsa
Satria dan kekasihnya, ayu. Satria masih belum menerima kepergian ayu dia sangat mencintai ayu seperti yang sudah dia tekadkan dia akan melakukan apapun untuk ayu sekali pun ayu sudah tiada dan dalam akhir cerita dia bersama ayu dan juga hujan disana. Walaupun dia sudah dikatai gila hampir juga dia akan dipacung oleh warga tetapi tidak dia satria hanya merasa kehilangan sosok yang dia cintai, tentang ibunya yang selalu menasihati nya yang mengingatkan dia yang selalu bersama satria.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRaehan Pratama Putra
HapusCerita ini merupakan sepasang kekasih yg dimana kekasih perempuan melarangnya untuk merokok tetapi sang kekasih laki" tetap melakukan nya.pesan nya yaitu kita harus menghormati nasehat baik dari orang lain apalagi nasihat itu muncul dari orang yg kita sayang dan seharusnya satria sang kekasih bisa menuruti nasehat nya jika memang satria akan melakukan apapun untuk kekasih nya apalagi nasihat kebaikan untuk dirinya.
BalasHapusSebuah cerita yang menceritakan kisah cinta yang begitu sejati dari sang satria yang cintanya begitu besar kepada ayu sang kekasih perempuannya ,dan karena cinta satria yang begitu besarnya masih menyangka bahwa ayu masih ada dan akan kembali ,dan di dalam cerita tersebut mangandung kata romantis dan penuh dramatis
BalasHapusSebuah cerita yang menceritakan tentang Satria yang sangat mencintai ayu menjadi gila setelah ayu meninggal dunia, dikarenakan ayu sangat mencintai hujan, dimata satria ayu turun sebagai hujan untuk menemui satria, ketika hujan membuat tanggul sungai jebol, dan di saat itu pula satria yang kegirangan karena hujan turun selama berhari hari, karena satria merasakan kehadiran ayu di dalam hujan, satria yang mempunyai penyakit paru-paru kambuh di saat itu, satria mulai kehilangan kesadaran nya, lalu ia meninggal terbawa arus sungai
BalasHapusSelamat pagi/siang/sore/malam, Pak Heri Isnaini.
BalasHapusMenurut pendapat saya setelah membaca cerpen "Hujan untuk Ayu" merupakan hal yang luar bisa, ketika membaca judulnya dan apa yang terjadi pada Ayu, membuat saya berpikir sepertinya hujan adalah sebuah kesedihan bagi Ayu, hujan akan selalu menjadi teman akrabnya. "Dia akan berlari menjemput hujan dengan senangnya. Bahkan, tidak jarang dia telanjang. Dia tersenyum. Dia tertawa. Kemudian dia menangis. Semuanya hanya dalam hujan." Sungguh tragis, sosok Ayu yang dipenuhi kesedihan membuat saya bisa merasakannya, bagaimana ia menangis, tertawa, dan tersenyum di bawah hujan yang dinginnya menusuk serta di mana ia bisa menumpahkan segala rasa sedihnya di bawah hujan.
Satria, sosok yang keras kepala dan terlalu memaksakan kehendak membuat saya geregetan. Karena menurut saya hidup tidak bisa dipaksakan, takdir tidak bisa dipaksakan. Hidup tidak harus melulu tentang orang yang dicintai, karena ada kalanya diri sendirilah yang harus lebih diutamakan lebih dari apa pun, hingga ia lupa dengan kesehatannya, hingga ia kurus kering dimakan penyakit, hingga ia di cap "gila." Memang, sepertinya kata "gila" itu cocok untuk Satria. Meskipun di akhir ibu-nya merelakan kepergian anaknya—Satria, tapi itu adalah hal yang menyakitkan untuk ibu-nya, bagaimana tidak, ia harus merelakan anaknya pergi dengan cara yang tragis dan akhirnya mengikhlaskan anaknya untuk bisa menikmati hujan itu bersama Ayu. Di satu sisi lain akhirnya Satria bisa bertemu dengan Ayu kembali dalam keabadian, tapi di satu sisi lain pula Satria meninggalkan ibu-nya yang sangat menyayanginya.
Terima kasih.
Dari cerpen tersebut, sangat disayangkan tokoh Satria yang mencintai Ayu secara berlebihan sampai tidak menyayangi dirinya sendiri yang saat itu sedang mengidap penyakit paru-paru. Mencintai seseorang itu boleh, tetapi jika berlebihan juga sangat tidak baik untuk dirinya sendiri. Tetapi disatu sisi, ada hal positif dari tokoh Satria karena dia bisa menjadi teladan anak-anak desa Cisupa dengan meraih gelar Sarjana Hukum dan menjadi kebanggaan keluarga dan warga desa Cisupa.
BalasHapusHallo pak Heri isnaini,Setelah saya membaca cerpen di atas alur ceritanya sangat menarik tokoh nya yang tangguh pendirian dan sangat cerdas dan menurut saya kehilangan orang yang kita sayangi merupakan bagian tersulit dalam hidup ini.Namun,Ikhlas dengan ketentuan yang maha kuasa jauh lebih berat.Sehingga kita harus bisa mengontrol emosional kita supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
BalasHapusPesan yang dapat kita ambil dari cerpen diatas kita jangan berlebihan dalam hal apapun karna tidak baik untuk diri sendiri.
Alur ceritanya sangat menarik, dari cerpen ini jadi mengajarkan kita untuk tidak terlalu obsesi kepada hal apapun karena perbuatan yang berlebihan itu tidak baik, apalagi terobsesi pada cinta itu akan membuat kita hilang akal dan juga bisa membahayakan diri kita sendiri
BalasHapusHalo Pak Heri Isnaini, menurut saya tentang cerpen ini cukup bagus dan menarik. Terutama tokoh dari Satria & Ayu. Cerpen ini mengisahkan Satria itu perokok berat sampai terkena penyakit paru-paru, padahal sebelumnya sudah dinasehati oleh Ibunya sendiri dan terlalu berlebihan mencintai Ayu. Padahal sesuatu yang berlebihan itu tidak baik contohnya Satria yang obsesi kepada Ayu.
BalasHapusCerpen ini mempunyai makna yang begitu tinggi, cocok bagi pemula untuk mengawali kreativitas dan kesukaan dalam membaca melalui buku fiksi. Dengan membaca cerpen ini, akan muncul ketertarikan bagi para remaja dalam mengasah keterampilannya dalam bidang membaca, untuk menambah wawasan dan menjadi inspirasi yang baik ke depannya dalam menciptakan sebuah karya yang akan bermanfaat bgi para pembaca.
BalasHapusMenurut saya, cerpen ini menarik dan bagus untuk dibaca karena alur ceritanya menarik. Cerpen ini menceritakan Satria perokok berat hingga terkena penyakit. Tokoh Satria sendiri teguh pendirian, emosional. Amanat, Kita boleh mencintai manusia tetapi sewajarnya saja jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Terimakasih
BalasHapusCerpen ini sangat menarik untuk dibaca, tetapi jangan seperti Satria, seorang sarjana yang sangat mencintai kekasihnya sehingga orang-orang di sekitarnya melihat dia seperti orang gila yang menunggu kekasihnya di bawah hujan, sehingga dia membayangkan kekasihnya datang saat hujan turun, boleh kita mencintai seseorang, tetapi jangan berlebihan sampai-sampai lupa dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri, lihatlah masih ada keluargamu yang menyangi kamu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCerpen ini menarik dan bagus untuk di baca, saya suka karena alur ceritanya menceritakan tokoh satria sang perokok berat yang sangat mencintai kekasihnya "ayu" sampai-sampai lupa dengan kesehatannya
BalasHapusCerpen ini sangat menarik untuk dibaca.. Saya sangat suka dengan karakter Satria disini, beliau bisa didefinisikan sebagai karakter yang gigih contohnya beliau bisa mematahkan stigma masyarakat jika bersekolah harus sampai SMP tapi tidak dengan beliau. Satria juga bisa dibilang lelaki sejati karena hanya Ayu yang beliau cintai padahal sudah banyak wanita lain yang ingin dengannya.
BalasHapusKarakter ibunya pun saya sangat suka, beliau dengan sabar menghadapi Satria, meskipun pada akhirnya harus kehilang anak semata wayangnya itu..
"Cerpen ini secara efektif mengeksplorasi tema rokok dan dampaknya terhadap karakter-karakternya. Penulis berhasil menggambarkan ketergantungan dan pengaruh sosial dari kebiasaan merokok dengan sangat mendalam. Melalui deskripsi yang tajam dan narasi yang kuat, kita bisa merasakan dampak fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh rokok. Cerita ini tidak hanya memberikan pandangan yang mendalam tentang kebiasaan merokok tetapi juga mengundang pembaca untuk merenungkan konsekuensinya dalam kehidupan sehari-hari."
BalasHapusDengan membaca cerpen ini saya sngat terinspirasi kepada satria meskipun dia seorang pria perokok berat tetapi dia tidak patah semangat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi hingga dia bisa mendapat sarjananya, dan saya melihat dia sngat berharap kepada orang yang dia kasihi ( Ayu) yang sudah pergi jauh ( meninggal) tetapi dia sngat berharap ketika hujan turun rasa kerinduan yang ada dalam hati Satria terbayar oleh karna hujan ini. Pesannya jaga kesehatan dirimu sendiri dengan tidak merokok karna mencegah lebih baik dari pada mengobati. Terimakasih..
BalasHapusSetelah membaca cerpen tersebut,kita bisa belajar dari cerpen tersebut bahwa berlebihan itu tidak baik apalagi berobsesi itu merusak diri sendiri. Belajarlah dari cerpen tersebut bahwa kita harus mengikhlaskan sesuatu yang sudah tidak bersama kita lagi dan kita harus mendoakan agar kita tenang diapun tenang.
BalasHapusMenurut saya cerpen "Hujan untuk Ayu" ini menarik. Selain gaya bahasanya yang puitis, sosok satria dan Ayu banyak memberikan pelajaran kepada kita, bahwa merelakan seseorang yang sangat berkesan dalam hidup kita itu memang lah berat, apalagi terpaksa merelakannya karena iya telah pergi selama lamanya. Sosok satria yang menjadi gila karena ayu sang pujaan hati telah meninggal dunia, adalah contoh orang yang menjadi gila karena dirinya tidak bisa merelakan kepergian sang kekasih. Namun dari nya kita juga belajar, bahwa cinta yang sejati tidak akan terbatas oleh ruang dan waktu, dan akan terus abadi sampai akhir hayat nya nanti dengan cinta yang tulus kita belajar untuk saling menerima apa adanya.
BalasHapusSehingga Kita harus belajar untuk melepaskan rasa sakit dengan merelakan apa yang telah terjadi agar kita tidak terjebak ke dalam halusinasi yang bisa membuat kita binasa.
Halo pak Heri Isnaini, saya suka dengan cerpen ini, karna cerpen ini menghadirkan nuansa magis yang puitis dengan menggabungkan cinta yang mendalam dan simbolisme hujan yang kuat. Satria adalah sosok yang sangat mencintai Ayu sehingga membuat dirinya terobsesi, bahkan ketika Ayu telah tiada. menurut pendapat saya, hujan menjadi simbol cinta sekaligus kehadiran Ayu yang selalu dinanti Satria, walaupun ini membuatnya terlihat gila di mata orang lain. Penggunaan elemen-elemen alam seperti hujan dan kemarau menambah kekuatan imajinatif dalam cerita. Namun, di balik semua itu, cerpen ini juga menggambarkan tentang kesedihan, kehilangan, dan ketidakmampuan seseorang untuk menerima kenyataan, yang pada akhirnya membawa Satria pada kehancuran dirinya.
BalasHapustanggapan saya mengenai cerpen tentang hujan untuk ayu ialah seorang pria yang rela berkorban demi wanita,karna ketika pria mencintai wanita dia akan memberikan segalanya,jadikan cerpen ini sebuah pembelajaran agar jangan gantungkan kebahagian kita pda siapapun karna jika dia hilang itu akan sakit
BalasHapusselamat pagi/siang/malam yang terhormat bapak Heri
BalasHapussaya sangat takjub ketika membaca cerpen yang bapak rangkai sedemikian rupa hingga sangat puitis dan alur nyah mudah di pahami di awal ceroen namun semakin ke pertengahan cerpen mulai membutuhkan waktu untuk memahami bagi orang yang awam. Namun bagi saya sendiri yg menyukai puisi hanya dalam beberapa kali membaca sudah mengetahui unsur emosional pada ayu lalu serta emosional sosok satria yang keras kepala namun sangat mencintai sosok ayu.
meski saya bukan seorang perokok tapi cerpen ini sangat mewakili seorang perokok yang mendapat rarangan merokok namun ada unsur maksud yang baik yg mana di cerpen ini juga membahas akibat merokok yg mana sosok satria terkena penyakit paru paru akibat merokok yang menjadi titik kritis namun dapat menambah kesan yang lebih dalam mengutarakan perasaan yg menjadikan cerpen ini kental akan emosi seperti rasa takut,sedih,egois. dan menurut saya cerpen ini menjadi rekomendasi di baca bagi kalangan perokok bukan hanya sebagai hobi namun juga edukasi yang bagus dan juga cukup menggambarkan perasaan cinta dan kasih pada seseorang
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus