Postingan Populer

Minggu, 30 Oktober 2022

Montase: Sepilihan Sajak


Buku ini merupakan sepilihan sajak dari 7 antologi puisi yang ditulis antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2021. Periode tersebut adalah periode pematangan spiritualis-akademis yang dilakukan dalam memaknai berbagai pengalaman dan peristiwa yang terekam dalam memori. Buku kumpulan sajak ini terdiri atas pilihan dari antologi Ritus Hujan, Meditasi Cahaya, Moksa, Sihir Malam, Singlar, Rajah Asihan, Ah, Kamu Mungkin Lupa Aku Begitu Merindumu, dan Manunggaling Kawula Gusti. Pilihan-pilihan sajak dalam buku tersebut berkelindan membangun makna secara keseluruhan akan kesadaran kekuatan Tuhan. Pemilihan sajak-sajak tersebut didasarkan pada tema-tema yang dominan dalam setiap antologi. Selain itu, pilihan sajak juga dipertimbangkan atas pilihan pembaca yang secara khusus mengapresiasi beberapa sajak dalam tiap antologi. Apresiasi yang dimaksud bisa berupa pembacaan puisi atau musikalisasi puisi yang tengah beredar di kanal Youtube dan juga pengkajian beberapa sajak dalam artikel ilmiah yang sudah dipublikasi. Dalam kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mahaguru Bapak Prof. Sapardi Djoko Damono, Ibu Prof. Aquarini Priyatna, Ibu Prof. Rebecca Fanany, Ibu Prof. Cristina Davidescu serta ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada penerbit Pustaka Humaniora yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menerbitkan buku kumpulan sajak ini. Tidak lupa kepada Muhammad Hizam Syauqi yang telah mendesain cover buku ini sehingga lebih menarik dan bermakna lebih dalam.

Berkenan membaca sila unduh pada tautan berikut

 

Sabtu, 29 Oktober 2022

Komunikasi Tokoh Pingkan dalam Merepresentasikan Konsep “Modern Meisje” Pada Novel Hujan Bulan Juni


 

Representasi tokoh perempuan dalam novel  Hujan Bulan Juni  karya Sapardi Djoko Damono didasari atas konsep “modern meisje” yang digagas Kartini. Konsep ini adalah implikasi atas presentasi perempuan mandiri yang dalam berbagai hal mampu menjadi tokoh berpengaruh dalam masyarakat. Konsep “modern meisje” direpresentasikan melalui tokoh Pingkan, tokoh perempuan dalam novel  Hujan Bulan Juni.  Pingkan digambarkan sebagai perempuan campuran Manado-Jawa yang memiliki karakter sebagai representasi “modern meisje”. Karakter ini dapat dilihat dalam berbagai tanda yang terlihat dalam penggambaran tokoh, baik dari penggambaran fisik, watak, sikap, dan dialog. Artikel ini bertujuan menunjukkan representasi tokoh Pingkan sebagai “modern meisje” sesuai dengan konsep feminis Kartini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitataif dengan menempatkan novel sebagai data penelitian. Selain itu, kajian feminis menjadi teori yang dijadikan dasar dan acuan dalam pembahasan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tokoh Pingkan merupakan sosok yang merepresentasi konsep “modern meisje” dalam pandangan Kartini. Representasi ini dapat dirujuk dalam konsep perempuan merdeka, mandiri, visioner, antusias, serta berkepribadian halus. Representasi inilah yang disampaikan Kartini sebagai bagian dari wujud idealisme sosok perempuan modern dalam pandangan feminismenya.  

https://journal.yp3a.org/index.php/mukasi/article/view/867

Ihwal Tasawuf

  (Sumber gambar: https://langgar.co/) I stilah tasawuf berkembang pada abad III Hijriyah atau sekitar abad IV Masehi, yang sebelumnya diawa...