Postingan Populer

Rabu, 16 November 2022

Sihir Malam: Kumpulan Sajak

 


Sihir Malam merupakan buku kumpulan sajak yang berisi renungan, kontemplasi, pikiran, dan perasaan terhadap “waktu”. Waktu yang sangat mistis, waktu yang tidak dapat didefinisikan secara akurat. Gejala mistis waktu adalah hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, ia hanya bisa dirasakan. Dirasakan keabadiannya sekaligus kefanaannya.

    Malam adalah bagian dari waktu. Malam dapat menjadi penyihir, menjadi sahabat, menjadi apapaun yang dia mau. Malam adalah waktu. Waktu adalah Mistis. Mistis identik dengan sihir. Dengan begitu, kita akan diajak melayari malam dengan arif dan bijaksana. 


Baca puisinya di >>>>>>>>

https://online.fliphtml5.com/pwvky/uanm/#p=1


Senin, 07 November 2022

Gaya Humor Pada Puisi “Iklan” Karya Sapardi Djoko Damono


 

Artikel ini membahas gaya humor pada puisi “Iklan” karya Sapardi Djoko Damono. Gaya humor pada puisi ini dibahas teori hermeneutika dan stilistika. Pembahasan puisi ini berkelindan pada diksi dan imaji yang digunakan dalam puisi yang bernada humor dan nakal. Penggambaran gaya humor tersebut dilihat berdasarkan konsep tanda yang muncul di dalamnya. Tanda-tanda tersebut kemudian dianalisis dengan teori hermeneutika, yakni dengan melihat tanda dan menafsirkannya. Selain itu, puisi juga dikaitkan dengan penggunaan gaya bahasa dalam tataran stilistika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya humor pada puisi Sapardi Djoko Damono menempati dimensi rasa pada manusia karena mengacu pada eksistensi manusia, kebijaksanaan, satire, dan waktu. Dengan demikian, gaya humor pada puisi “Iklan”  karya Sapardi Djoko Damono adalah proses kreatif pengarang dalam mengkritisi keadaan di sekitarnya dalam bentuk pengejawantahan eksistensi manusia yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan dirinya, hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan Tuhan.


Sila unduh pada tautan berikut >>>>

https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/mbsi/article/view/5256


Mistik-Romantik Pada Novel "Drama dari Krakatau" Karya Kwee Tek Hoay: Representasi Sastra Bencana

 


Artikel ini membahas konsep mistik-romantik pada tragedi bencana meletusnya gunung Krakatau pada novel Drama dari Krakatau karya Kwee Tek Hoay. Novel ini terinspirasi oleh novel Baron Edward Bulwer-Lytton yang berjudul The Last Day of Pompeii yang diterbitkan tahun 1834. Drama dari Krakatau karya Kwee Tek Hoay disajikan dengan konsep realis yakni dengan menampilkan deskripsi meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883. Artikel ini bertujuan menunjukkan konsep tersebut dengan menganalisisnya berdasarkan tataran tanda dalam konvensi novel. Mistik-romantik dalam novel ini dimaknai sebagai peristiwa yang digambarkan dalam perpektif sastrawan atas peristiwa bencana yang terjadi melalui kacamata karya sastra. Meletusnya gunung berapi Krakatau yang menewaskan puluhan ribu orang dan membuat bencana lain tersebut diposisikan sebagai bagian intertekstualitas oleh Kwee Tek Hoay dalam sudut pandang sastra. Sekaitan dengan itu, sastra dapat dipahami sebagai dokumen sejarah yang menggambarkan peristiwa secara jujur. Akhirnya, artikel ini menunjukkan novel Drama dari Krakatau sebagai alat dokumentasi tentang peristiwa bencana dengan balutan romansa cerita khas novel Melayu Tionghoa. 


Sila unduh pada tautan berikut >>>



Ihwal Tasawuf

  (Sumber gambar: https://langgar.co/) I stilah tasawuf berkembang pada abad III Hijriyah atau sekitar abad IV Masehi, yang sebelumnya diawa...