![]() |
sumber gambar: https://www.kompas.com/ |
Sati adalah konsep bakar diri perempuan India untuk menunjukkan kesetiaan kepada suami. Dalam cerita Ramayana, sati dilakukan oleh Sita sebagai pembuktian kesetiaan kepada Rama. Konsep sati jelas bersifat opresi kepada perempuan baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat. Bentuk opresi tersebut digambarkan dengan lakuan Sita yang sesungguhnya merupakan konstruksi keinginan Rama belaka. Dalam sajak “Sita” karya Sapardi Djoko Damono, drama sati yang dilakukan Sita diawali oleh rasa cemburu Rama. Hal ini jelas bentuk opresi kepada perempuan yang dikonstruksi menjadi liyan dan bukan menjadi dirinya sendiri. Hak seksualitas Sita hilang karena harus mengikuti seksualitas yang diinginkan Rama. Artinya, sistem patriarki yang melingkupi drama tersebut membuat perempuan menjadi objek yang abjek. Sajak “Sita” yang ditulis Sapardi Djoko Damono memiliki hubungan intertekstualitas dengan teks Ramayana. Dengan demikian, tulisan ini akan membahas hasil pembacaan dari sajak “Sita” karya Sapardi Djoko Damono dilihat dari bentuk-bentuk opresi terhadap perempuan dengan memperhatikan tanda-tanda dan intertekstualitasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intertesktualitas sajak “Sati” dan epos Ramayana dapat disandingkan dan dibandingkan. Kedua teks memperlihatkan bentuk opresi perempuan dalam bentuk ketidakadilan gender karena dikonstruksi oleh sistem patriarki dalam masyakarat pendukungnya.
Artikel lengkap dapat diunduh pada tautan berikut
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
https://drive.google.com/file/d/1MWVPowPdMBL4QF-PWVh3XWhhvclXMhEx/view?usp=sharing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar