![]() |
sumber gambar: https://rec.or.id/taman-eden/ |
Religiositas menjadi tema yang sangat penting dalam puisi. Tema ini berkelindan mewujud bahasa figuratif dalam berbagai tataran, baik itu kata, frasa, kalimat, larik, bait, dan tipografi. Bahasa figuratif berjenis metafora menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam puisi. Artikel ini bertujuan memaparkan penggunaan metafora religiositas pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Penggambaran metafora religiositas pada artikel ini diwujudkan dalam diksi “hawa”, “taman”, dan “cinta”. Ketiganya merepresentasikan nilai-nilai religiositas pada tataran kepercayaan kepada Tuhan. Pembacaan metafora religiositas tersebut memanfaatkan penggunaan teori stilistika dan hermeneutika. Selain itu, pendekatan deskriptif analitik kualitatif diharapkan dapat mengejawantah dan mengelaborasi pemaknaan puisi secara lebih komprehensif. Dengan demikian, pembahasan ini diharapkan dapat memberikan pemaknaan atas nilai-nilai religiositas yang terdapat dalam puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono.
Bila berkenan sila unduh tulisan lengkapnya di tautan berikut
>>>>>>>>>>>>>
https://drive.google.com/file/d/1hPVe9Gm_zNeyZrMoUjbsRzY-IQdYCFjC/view?usp=sharing
Artikel yang luar biasa!
BalasHapusSaya sebagai pembaca
dapat mengetahui penggunaan metafora
yang diwujudkan dalam diksi 'Hawa', 'Taman', dan 'Cinta'.
Di antara nilai-nilai yang berharga
dari karya-karya yang tercipta,
seseorang dapat abadi
dalam karyanya sendiri.
Sapardi Djoko Damono adalah salah satunya.
dengan metafora 'Hawa', 'Taman', dan 'Cinta';
nilai-nilai religiositas pada tiap kata,
dapat memberikan berbagai makna.
—va