Postingan Populer

Selasa, 20 September 2022

Ihwal Tradisi Lisan dan Folklor


Tradisi lisan dan folklor menjadi genre sastra yang mempunyai keunikan tersendiri. Genre sastra ini berkaitan erat dengan kondisi kepercayaan masyarakat pemiliknya. Genre ini di antaranya dapat berupa puisi rakyat, prosa rakyat, dan lain sebagainya. Dari semua bentuk genre folklor yang paling menarik dan cukup familiar adalah cerita prosa rakyat. Prosa rakyat dapat dibagi menjadi  tiga golongan besar, yaitu: mite (myth), legenda (legend), dan dongeng (folktale).

Mite adalah cerita tradisional, peristiwa yang dibayangkannya berupa peristiwa masa lalu, yang sudah tidak diketahui lagi kapan peristiwa itu terjadi, para pelaku terdiri atas manusia suci atau manusia yang mempunyai kekuatan supernatural. Mite di Indonesia biasanya menceritakan terjadinya alam semesta (cosmogony); terjadinya susunan para dewa; dunia dewata (pantheon); terjadinya manusia pertama dan tokoh pembawa kebudayaan (culture hero); terjadinya makanan pokok untuk pertama kali. Contoh mite Dewi Sri.

Legenda adalah cerita tradisional yang dihubungkan dengan peristiwa dan benda yang berasal dari masa lalu; pelaku dibayangkan sebagai pelaku yang betul-betul pernah hidup pada masyarakat masa lalu; pelaku melakukan kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

Legenda seringkali dipandang sebagai “sejarah” kolektif (folk history). Legenda biasanya bersifat migratoris, yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda, misalnya legenda Malin Kundang dan Si Tanggang yang dapat migrasi dari setiap kelompok kebudayaan. Ada empat bagian legenda, yakni: legenda keagamaan (religious legend); legenda alam gaib (supernatural legend); legenda perseorangan (personal legend); dan legenda setempat (local legend).

Legenda keagamaan, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah legenda orang suci (saints) Nasrani. Legenda demikian telah diakui dan disahkan oleh Gereja Katolik Roma dan menjadi kesusasteraan agama yang disebut hagiography. Di masyarakat Indonesia sendiri legenda keagamaan adalah mengenai orang-orang saleh atau para wali, di antaranya Syeh Adul Muhyi Pamijahan, Syeh Siti Jenar, dsb. Legenda alam gaib, biasanya berbentuk cerita yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang (memorat). Legenda ini besifat takhyul. Contohnya cerita tentang hantu, gendoruwo, kuntilanak, dsb.

Legenda perseorangan, cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar terjadi. Contohnya legenda Panji di Jawa Timur dan legenda Jayaprana di Bali. Legenda setempat: berhubungan erat dengan nama suatu tempat, natempat, dan bentuk topografi. Contohnya, Asal Mula Gunung Tangkuban Perahu, asal mula Kota Cirebon, dsb.

Dongeng adalah cerita tradisional yang pelakunya dibayangkan seperti dalam kehidupan sehari-hari; perbuatan yang dilakukan oleh pelaku kebanyakan perbuatan biasa. Akan tetapi terdapat juga perbuatan yang mengandung keajaiban; latar tempat terjadinya peristiwa adalah latar yang dikenal sehari-hari; oleh masyarakat pemiliknya dongeng tidak diperlakukan sebagai sesuatu yang benar-benar pernah  terjadi atau sebagai suatu kepercayaan.

Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga dongeng yang berisi nilai moral (nasihat) atau bahkan sindiran. Dongeng dapat dibagi dalam empat golongan besar, yakni: dongeng binatang (animal tales/fabel); dongeng biasa (ordinary tales); dongeng berumus (formula tales); dan lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes).


Heri Isnaini (IKIP Siliwangi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerpen: Makam Keramat Mbah Uyut

Baca cerpen lengkapnya di tautan berikut https://tebuireng.online/makam-keramat-mbah-uyut/